Medan Listrik
Interaksi
listrik antara partikel bermuatan dapat dirumuskan dengan menggunakan
konsep medan listrik. Untuk menjelaskan pengertian medan listrik, perlu
kiranya difahami dahulu arti medan itu sendiri. Medan adalah suatu
besaran yang mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang. Suatu muatan
listrik menghasilkan medan listrik di daerah sekeliling muatan
tersebut. Selanjutnya medan ini mengerjakan gaya pada setiap muatan
lainnya yang berada pada daerah tersebut.
Dengan
demikian, medan listrik atau medan gaya listrik dapat diartikan sebagai
besaran yang memiliki harga gaya listrik pada tiap titik dalam ruang
tersebut.
Gambar 4.1.8 Ilustrasi Medan Listrik
Misalkan benda A bermuatan q menghasilkan medan listrik di titik P. Bila di titik P diletakkan benda B bermuatan qo, maka medan listrik ini mengerjakan gaya F pada muatan B. Jika besar muatan benda B adalah qo, maka didefinisikan medan listrik (E) itu sebagai gaya (F) yang dialami oleh benda B per satuan muatan qo.
Ukuran kekuatan dari medan listrik pada suatu titik, didefinisikan
sebagai gaya per satuan muatan pada muatan listrik yang ditempatkan pada
titik tersebut, yang disebut kuat medan listrik (E ). Jika gaya listrik
F dan muatan adalah q, maka secara matematis kuat medan listrik
dirumuskan:
Persamaan persamaan di atas untuk mengukur medan listrik di semua titik
pada ruang, sedangkan medan listrik pada jarak r dari satu muatan titik Q
adalah:
Sehingga menjadi :
Keterangan E : Medan Listrik ( N/C )
k : Bilangan Konstanta ( Nm2 /C2)
q,Q : Muatan Listrk ( C )
r : Jarak antara muatan ( m )
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa E hanya bergantung pada muatan Q yang menghasilkan medan tersebut.
Jadi, medan lisrik itu adalah gaya per satuan muatan, dan medan listrik merupakan besaran vektor.
Medan listrik
dapat digambarkan dengan garis-garis gaya listrik yang menjauh
(keluar) dari muatan positif dan masuk muatan negatif. Garis-garis
digambar simetris, meninggalkan atau masuk ke muatan. Jumlah garis yang
masuk/meninggalkan muatan sebanding dgn besar muatan. Kerapatan
garis-garis pada sebuah titik sebanding dengan besar medan listrik di
titik itu. Gari-garis gaya itu, tidak ada yang berpotongan. Garis-garis
medan listrik di dekat tiap muatan hampir radial. Garis-garis medan
listrik yang sangat rapat di dekat setiap muatan menunjukkan medan
listrik yang kuat di sekitar daerah ini. Perhatikan Gambar 4.1.10.
Gambar 4.1.10. Garis-garis gaya
Garis Medan Listrik
Benda yang
bermuatan listrik dikelilingi sebuah daerah yang disebut medan listrik.
Dalam medan ini, muatan listrik dapat dideteksi. Menurut Faraday (1791-
867), suatu medan listrik keluar dari setiap muatan dan menyebar ke
seluruh ruangan. Untuk memvisualisasikan medan listrik, dilakukan dengan
menggambarkan serangkaian garis untuk menunjukkan arah medan listrik
pada berbagai titik di ruang, yang disebut garis-garis gaya listrik.
Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar ilustrasi berikut.
Gambar a merupakan partikel bermuatan positif. Garis-garis yang keluar dari partikel a disebut dengan medan listrik. Arah medan listrik pada gambar a keluar dari partikel bermuatan positif. Perhatikan pada gambar b, pada gambar tersebut merupakan partikel bermuatan negatif. sama dengan gambar a garis-garis yang ada pada gambar b merupakan medan listrik. Bedanya dengan partikel bermuatan positif, arah medan listrik pada partikel bermuatan negatif menuju pusat arah partikel. Dari pembahasan ini kita dapat menjelaskan bagaimana dua partikel yang sejenis tolak-menolak dan partikel yang lain jenis tarik menarik. Agar lebih jelas perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
Gambar a merupakan partikel bermuatan positif. Garis-garis yang keluar dari partikel a disebut dengan medan listrik. Arah medan listrik pada gambar a keluar dari partikel bermuatan positif. Perhatikan pada gambar b, pada gambar tersebut merupakan partikel bermuatan negatif. sama dengan gambar a garis-garis yang ada pada gambar b merupakan medan listrik. Bedanya dengan partikel bermuatan positif, arah medan listrik pada partikel bermuatan negatif menuju pusat arah partikel. Dari pembahasan ini kita dapat menjelaskan bagaimana dua partikel yang sejenis tolak-menolak dan partikel yang lain jenis tarik menarik. Agar lebih jelas perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.
Gambar a merupakan interaksi dua partikel yang berlainan jenis.
Perhatikan garis medan listriknya, garis dari partikel postif menuju
partikel negatif.Ini menjeelaskan mengapa dua partikel tersebut dapat
tarik menarik. Pada gambar b dapat kita lihat partikel yang muatanya
sama. Garis medan listrik pada partikel tersebut saling menjauhi satu
sama lain. Sehingga kedua partikel tersebut saling tolak-menolak.
Jika medan listrik di suatu titik itu
disebabkan oleh banyak muatan, maka kuat medan listrik E adalah
merupakan jumlah vektor medan oleh masing-masing muatan itu.
E =E1 + E2 + E3 + . . . = Σ Ei
Contoh Soal I :
Dua buah muatan titik q1 = +12 nC, dan q2
= -12 nC ditempatkan pada jarak 10 cm. Hitung medan listrik yang
ditimbulkan oleh kedua muatan ini pada titik a, b, dan c seperti pada
Gambar.
Gambar 4.1.11.
Penyelesaian :
Medan pada titik a disebabkan oleh muatan q1 dan q2 dinyatakan dengan Ea1dan Ea2.
= 3,0 × 104 N/C dengan arah menjauhi q1 (arah ke kanan)
= -6,75 × 104 N/C dengan arah menuju q2 (arah ke kanan)
Jadi, arah Ea1 dan Ea2 adalah sama-sama ke kanan, oleh karena itu resultan :
Ea = Ea1+ Ea2 = 3,0 × 104 N/C + 6,75 × 104 N/C = 9,75 × 104 N/C (arah ke kanan)
Medan pada titik b disebabkan oleh muatan q1 dan q2 dinyatakan dengan Eb1dan Eb2.
= 6,75 × 104 N/C dengan arah menjauhi q1 (arah ke kiri)
= -0,55 × 104 N/C dengan arah menuju q2 (arah ke kanan)
Resultan meda di titik b yaitu :
Eb = Eb1+ Eb2
= 6,75 × 104 N/C – 0,55 × 104 N/C = 6, 20 × 104 N/C (arah ke kiri)
Contoh Soal II :
Sebuah muatan positif q1=+8nC berada pada titik asal dan muatan kedua positif q2=+12nC berada pada sumbu x = 4m dari titik asal. Carilah medan lisriknya di sumbu x untuk:
(a) P1 yang berjarak x=7m dari titik asal., (b) P2 yang berjarak x=3m dari titik asal.
Penyelesaian:
(a) (b)
Gambar 4.1.12
= 13,5 N/C (arah ke kanan)
b) Di titik P2, E = k + k
= -100 N/C (arah ke kiri)
Contoh Soal III :
Dua buah muatan titik q1 = +1,5 μC, dan q2 = +2,3 μC berada pada jarak r =13 cm. Tentukanlah letak titik yang medan listriknya nol.
Penyelesaian :
Misalkan titik P terletak pada jarak x dari q1 (lihat gambar).
Gambar 4.1.13
Medan listrik di titik P oleh q1 dan q2 masing-masing adalah E1 dan E2. Karena medan di P adalah nol, maka E1 = E2. Dengan memasukkan persamaan , maka diperoleh :
Dengan memasukkan kuantitas yang diketahui, diperoleh x = 5,8 cm.
Contoh Soal IV :
Dua bola kecil masing-masing bermassa
1kg digantungkan pada dua utas tali yang diletakkan berdampingan. Bola
ini kemudian dimuati dengan jumlah muatan yang sama besar dan sama
tandanya. Setelah keadaan seimbang kedua muatan masing-masing membentuk
sudut 30o dengan sumbu vertikal. Hitung besar muatan masing-masing membentuk bola tersebut! Panjang tali 1 m, g=9,8 m/s2.
Penyelesaian:
Karena muatan kedua bola sejenis, maka
kedua bola akan saling tolak, sehingga jarak kedua bola makin lama makin
jauh. Namun, gaya grafitasi bumi akan menarik bola ke arah bawah
sehingga bola tidak akan terus naik. Setelah keadaan seimbang berlaku tan q = Fg/Flistrik.
Gambar 4.1.14
Diketahui:
m1=m2 = 1 kg
q1 = q2 = q
l = 1 m
θ = 30o
R = 2l sin θ =(2)(1) sin 30o = 1m
Ditanya: q=……?
Jawab:
q= 2,5 × 10-5 C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar