Dessiana Irma Yuanita Blogger's

Selasa, 24 Januari 2012

Hukum Ohm

PRAKTIKUM

A. Judul                                     : Hukum Ohm

B. Tujuan Percobaan                : Mempelajari hubungan antara tegagan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.
 
C. Landasan Teori                      : Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik. Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya menyimpulkan bahwa arus I pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial Vyang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan.
Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya.Pernyataan ini dikenal dengan HukumOhm, dan dinyatakan dengan persamaan


D. Alat Dan Bahan     :
Ø  Meter Dasar
Ø  Kabel penghubung merah
Ø  Kabel penghubung hitam
Ø  Papan rangkaian
Ø  Skalar satu kutub
Ø  Jembatan penghubung
Ø  Catu daya
Ø  Potensioner
Ø  Voltmeter 10V DC, 1 buah
Ø  Amperemeter 100mA, 1 buah


E. Langkah - langkah percobaan         :
Ø  Menyiapkan peralatan atau komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan.
Ø  Membuat rangkaian
1. saklar dalam posisi terbuka (posisi 0)
2. Sebuah meter dasar 90 sebagai ampermeter dengan batas ukur 100 mA.
3. Meter dasar  90 lainya sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt
Ø  Menghubungkan catu daya kesumber tegangan.
Ø  Menghubungkan rangkaian kecatu daya dengan mengunakan kabel penghubung.
Ø  Menghidupkan kecatu daya.
Ø  Mengatur potensioner sehingga voltmeter menunjukkan tegangan sekitar 2 volt. Kemudian baca dan catat hasilnya kedalam tabel.
Ø  Mengulangi langkah ke 5 sebanyak 3 kali, kemudian catat hasilnya kedalam tabel pada hasil pengamatan.

F. Tabel pengamatan :
No.
Tegangan (Volt)
Kuat arus (Ampermeter)
V/I
1.
1
4
0,25 Ω
2.
1,2
6
0,2 Ω
3.
2
10
0,2 Ω
4.
2,6
18
0,14 Ω
5.
3
12,5
0,24 Ω
6.
4
20
0,2 Ω
7.
5
24
0,2 Ω

G. Analisis data :
·         Dari percobaan pertama jarum pada voltmeter menunjukkan tegangan sebesar 1V, sedangkan kuat arus sebesar 4 A, dan menghasilkan hambatan sebesar 0,25Ω.
·         Percobaan kedua jarum pada voltmeter menunjukkan tengangan sebesar 1,2 V, pada percobaan jarum ketiga pada voltmeter menunjukkan hambatan sebesar 2V sedangkan kuat arus sebesar 6 A, pada percobaan ketiga menunjukkan kuat arus sebesar 10 A dan sama-sama menghasilkan hambatan sebesar 0,2Ω.
·         Pada percobaan yang ke empat tegangan sebesar 2,6 V  dan kuat arus sebesar 18 A sehingga menghasilkan hambatan sebesar 0,14Ω.
·         Pada percobaan ke lima, ke enam dan ke tujuh tegangan yang bermula 3V menjadi 4V dan 5 sedangkan kuat arus yang bermula 12,5A menjadi 20A dan 24A. Dan menghasilkan hambatan sebesar 0,24Ω dan 0,2Ω menjadi 0,21Ω.
 
H. Kesimpulan :
Ø  Jadi dapat disimpulakan semakin besar sumber tegangan maka semakin kuat arus yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar